AYLA, Penjarakan Saja,..????

KETUA YAYASAN NANDA DIAN NUSANTARA-YNDN KALBAR DEVI TIOMANA MEMINTA PEMERINTAH PROPINSI KALBAR DAN DPRD SEGERA MEMBERIKAN TEGURAN KERAS HINGGA PEMECATAN KEPADA ANGGOTA POKJA ADVOKASI DAN SOSIALISASI KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA DAERAH-KPAID KALBAR AHMAD HUSAENI.// PASALNYA/ PERNYATAAN AHMAD HUSAENI DIANGGAP DEVI SEBAGAI UPAYA PENGHAPUSAN PERLINDUNGAN ANAK.// ADAPUN ISI PERNYATAAN YANG DISAMPAIKAN AHMAD PADA SAAT TATAP MUKA DENGAN PIHAK YNDN DI SHELTER P2TP2A KOTA PONTIANAK KEMARIN ITU BERISIKAN/ ANAK-ANAK YANG TERLIBAT DALAM PROSTITUSI ANAK DAN TELAH MENJADI ANAK YANG DILACURKAN –AYLA TERSEBUT UNTUK DIPENJARAKAN SAJA/ JIKA TIDAK MENGIKUTI PROSES HUKUM DAN DIREHABILITASI.//MENURUT DEVI/ HAL INILAH YANG SEBENARNYA TIDAK LAYAK DIUCAPKAN OLEH MANTAN KETUA KOMNAS HAM PERWAKILAN KALBAR DAN SAAT INI SEDANG MENJABAT SEBAGAI ANGGOTA KOMISIONER KPAID KALBAR.// UNTUK ITU DIRINYA MEMINTA/ PEMPROV KALBAR DAN DPRD HARUS SEGERA MENGKAJI ULANG PROSES REKRUTMEN PARA ANGGOTA KPAID YANG TIDAK MEMILIKI KAPABILITAS DALAM HAL PERLINDUNGAN ANAK/ KARENA/ OKNUM SEPERTI INILAH YANG BAKAL MENCORENG NAMA BAIK PROPINSI KALBAR DAN KOTA PONTIANAK SEBAGAI KOTA LAYAK ANAK.//

Create by

• edho_sin49a@yahoo.com

ditemui ditempat terpisah, anggota komisi D DPRD Kalbar, Hendry Hudaya Wijaya (22/07)  menyatakan bahwa tak layak bagi Lembaga setingkat KPAID memberikan statement berlawanan arah dengan tugas Lembaganya tersebut, menurut Hendry, yang mengeluarkan statement tersebut, hanyalah Oknum yang masih diragukan keanggotaannya.
"pada dasarnya, KPAID itu kan bekerja dengan semangat Undang - Undang Perlindungan anak yang kental sekali dengan keinginan Proteksi anak - anak Indonesia, dan cara melindungi anak sendiri tidak dengan cara menghukum, tapi memberikan pendidikan, pengajaran, dan motivasi agar kembali pada jalan yang benar.
apa yang disampaikan oleh Pak AHMAD HUSAENI itu keliru, dan harus dikaji ulang dalam KPAID Kalbar, sehingga kedepan tidak ada lagi pemikiran - pemikiran seperti itu. karena meski itu adalah pemikiran satu orang, akan dianggap KPAID Kalbar berpikiran seperti itu." tegas Hendry Hudaya Wijaya, di ruang kerjanya.